Berita Terbaru
Loading...
Jumat, 28 Desember 2012

Jurus Karate yang Mematikan

Jurus Karate yang Mematikan

Jurus Karate yang Mematikan

Master Funakoshi pendiri Karate aliran Shotokan memberikan nasehat tentang bagaimana cara melatih suatu kata atau Jurus. Menurut Master Funakoshi jika belajar satu Kata saja paling tidak membutuhkan waktu minimal tiga tahun, dan Master Funakoshi juga memberikan pesan:” jangan pindah ke jurus lain dulu sebelum jurus ini kamu kuasi dengan mantap ulangi dan ulangi terus dari gerakan semula!”. Kerjakanlah 1000x sehingga nanti kamu akan menemukan jawabannya!”. Dari pesan beliau mengandung makna bahwa dengan mengasah/ melatih 1 jurus akan tetapi dilakukan secara terus-menerus maka jurus kita akan semakin tajam dan jadi senjata yang sangat mematikan bagi lawan. Jurus kita akan lebih mempunyai bobot dalam menyerang, dibandingkan dengan lawan yang mempunyai banyak jurus tetapi dalam proses latihannya kurang dilatih dan dihayati. Inilah yang dinamakan kekuatan Fokus, karena si pelaku konsentrasinya Cuma melatih dan melatih satu jurus saja, dan lebih mudah dalam menyempurnakan dan mengintropeksi jurus tersebut. Ini berlaku tidak hanya di dalam beladiri Karate tapi di dalam beladiri lainnya.

Di Hawai, ada seorang cacat dan dia tidak mempunyai tangan kanan sejak lahir, akan tetapi tangan kiri dia normal. Waktu dia kecil, ia selalu dihina oleh teman temannya. Ia jadi merasa rendah diri karena kecacatannya itu

Pada suatu hari, Ia bertemu seorang guru beladiri, dan Guru itu bertanya kepada dia “Apakah kamu mau kalau saya mengajarimu ilmu beladiri supaya kamu menjadi percaya diri?” Jawabnya dengan semangat “Mau, saya sangat mau!”

Dan kemudian, orang cacat itu diajari oleh guru itu satu jurus kuncian dan ia diminta untuk terus melatihnya. Sampai berminggu minggu lamanya, murid itu terus menerus mempraktikkan satu jurus itu saja. Dan pada minggu ke-16 murid itu merasa sudah pandai. Kemudaian ia bertanya kepada gurunya “Guru, tolong ajarkan kepada saya jurus yang lainnya.” akan tetapi guru tersebut memberikan jawaban “Praktikkan jurus itu lagi, sekarang belajar lebih cepat, dan lebih kuat!” Setelah beberapa minggu, ketika muridnya mengatakan “Guru saya sudah ahli.” Gurunya menjawab, “Kamu harus lebih kuat dan lebih cepat lagi, kamu harus banyak lawan tanding!” Gurunya bertanya “Apakah kamu sudah ahli?”Jika sudah mahir ayo kita coba dengan lawan tanding” Ternyata jurusnya bekerja dengan sempurna dan dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.

Sang Guru merasa puast, Guru berkata. “Kamu akan saya ikutkan pertandingan berkelas.” Namun si murid berteriak, “Guru! Saya kan baru bisa menguasai satu jurus,kenapa saya harus mengikuti pertandingan?” Gurunya menjawab “Tidak masalah!” Kemudian sang murid berpikir, “Oh, kalau saya didaftarkan ke suatu pertandingan, mungkin saya akan diajarkan jurus yang baru karena pertandingan masih 8 minggu lagi.” Ternyata tidak, dia hanya tetap diajari satu jurus yang sama, satu jurus kuncian, terus menerus hanya diajari satu jurus itu. Dalam latih tanding dia dapat mengalahkan semua lawan tandingnya. Lalu ia berkata “Guru, apakah saya harus mengikuti pertandingan hanya berbekal satu jurus ini?” Gurunya menjawab, “Sudahlah, yang penting kamu terus praktik lawan tanding yang lebih cepat dan lebih kuat untuk menyempurnakannya.” Murid yang cacat itu bertanya lagi, “Apakah saya tidak diajari jurus lainnya?” Gurunya berkata dengan lantang. “Tidak!” Kemudian murid itu berkata “Guru, kalau nanti saya kalah, saya akan menjadi sangat malu.” Gurunya memberikan semangat, “Tidak masalah, kamu ikut saja.”

Hari pertandinga telah tiba. Si murid hanya menggunakan 1 jurus untuk bertarung dengan semua lawannya. Ketika berhadapan dengan lawan yang pertama, dengan cepat ia bisa mengunci lawannya dan dengan cepat pula lawan itu tidak bisa bergerak sama sekali dan menyerah. Demikian seterusnya hingga babak ketiga, dia hanya menggunakan satu jurus dan berhasil mengalahkan semua lawannya dengan cepat. Kemudian dia berhasil melaju ke babak semi final, dan dia berkata kepada gurunya, “Waduh guru, sudah tiga kali saya menggunakan jurus ini, nanti saya akan ketahuan oleh lawan saya selanjutnya, saya mohon guru, ajarkan jurus sakti yang lainnya agar saya bisa menang lagi”. Gurunya menjawab dengan tegas “Sudahlah, kamu pakai jurus itu saja dengan lebih cepat dan lebih kuat.”

Akhirnya. Dengan sedikit terpaksa murid itu maju ke babak semifinal dengan tetap menggunakan satu jurus tadi, dan ternyata lawannya dapat dikunci dengan cepat dan menyerah kalah.

Kemudian ia melaju ke  babak final. lawannya sekarang adalah juara bertahan 7 kali berturut turut. dan ia berkata lagi kepada gurunya, “Waduh Guru, Kali ini saya benar benar tidak berkutik, dia juara bertahan selama 7 kali. Saya 4 kali menang hanya menggunakan satu jurus yang sama terus-menerus, bagaimana saya bisa menang melawan juara ini?” Murid itu tampak mulai tertekan dan berkata, “Tolong guru, ajari saya jurus sakti yang baru, tolonglah saya guru!” Sang Guru berkata, “Tidak nak! Kamu akan tetap masuk final hanya dengan satu jurus itu dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi!”

Dan ketika akhirnya ia berhadapan dengan juara bertahan itu dengan hanya menggunakan satu jurus yang digunakan sebelumnya, ternyata dalam waktu singkat juara bertahan itu dapat terkunci dan menyerah kalah. Kemudian dia merayakan kemenangannya dengan kegembiraan yang luar biasa. Malam harinya ketika murid tersebut pulang, ia disambut dengan pesta yang sangat meriah. Dan ketika semua sudah pulang dari pestanya, yang masih tinggal hanya dia dan gurunya. Mereka duduk di tepi pantai melihat ombak yang menderu dan memecah di tepian pantai dalam sinar cerah bintang dan rembulan.

Kemudian si murid bertanya kepada gurunya, “Guru, saya tidak habis pikir, mengapa saya bisa jadi juara dengan hanya satu jurus?” Gurunya menjawab, “Ada dua hal mengapa kamu bisa menjadi pemenang. Pertama , Teknik kuncianmu itu adalah teknik kuncian yang paling hebat di dunia beladiri, sangat sulit diantisipasi, apalagi kalau kamu jalankan dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua, teknik kuncian kamu ini sebenarnya ada penawarnya atau ada cara menghindarinya. Tetapi untuk melakukan nya lawanmu harus memegang tangan kananmu, dan kamu tidak punya tangan kanan.!!”
 source: http://karateharmony.blogspot.com/2010/09/petarung-dengan-satu-jurus.html

2 komentar: