Jurus Karate yang Mematikan
Master Funakoshi pendiri Karate aliran Shotokan memberikan nasehat tentang bagaimana cara melatih suatu kata atau Jurus. Menurut Master Funakoshi jika belajar satu Kata saja paling tidak membutuhkan waktu minimal tiga tahun, dan Master Funakoshi juga memberikan pesan:” jangan pindah ke jurus lain dulu sebelum jurus ini kamu kuasi dengan mantap ulangi dan ulangi terus dari gerakan semula!”. Kerjakanlah 1000x sehingga nanti kamu akan menemukan jawabannya!”. Dari pesan beliau mengandung makna bahwa dengan mengasah/ melatih 1 jurus akan tetapi dilakukan secara terus-menerus maka jurus kita akan semakin tajam dan jadi senjata yang sangat mematikan bagi lawan. Jurus kita akan lebih mempunyai bobot dalam menyerang, dibandingkan dengan lawan yang mempunyai banyak jurus tetapi dalam proses latihannya kurang dilatih dan dihayati. Inilah yang dinamakan kekuatan Fokus, karena si pelaku konsentrasinya Cuma melatih dan melatih satu jurus saja, dan lebih mudah dalam menyempurnakan dan mengintropeksi jurus tersebut. Ini berlaku tidak hanya di dalam beladiri Karate tapi di dalam beladiri lainnya.
Di Hawai, ada seorang cacat dan dia tidak mempunyai tangan kanan sejak lahir, akan tetapi tangan kiri dia normal. Waktu dia kecil, ia selalu dihina oleh teman temannya. Ia jadi merasa rendah diri karena
kecacatannya itu
Pada suatu hari, Ia bertemu seorang guru beladiri, dan Guru itu bertanya
kepada dia “Apakah kamu mau kalau saya mengajarimu ilmu beladiri supaya
kamu menjadi percaya diri?” Jawabnya dengan semangat “Mau, saya sangat
mau!”
Dan kemudian, orang cacat itu diajari oleh guru itu satu jurus kuncian dan ia diminta
untuk terus melatihnya. Sampai berminggu minggu lamanya, murid itu terus
menerus mempraktikkan satu jurus itu saja. Dan pada minggu ke-16 murid itu
merasa sudah pandai. Kemudaian ia bertanya kepada gurunya “Guru, tolong ajarkan kepada saya
jurus yang lainnya.” akan tetapi guru tersebut memberikan jawaban “Praktikkan jurus itu lagi,
sekarang belajar lebih cepat, dan lebih kuat!” Setelah beberapa minggu,
ketika muridnya mengatakan “Guru saya sudah ahli.” Gurunya menjawab,
“Kamu harus lebih kuat dan lebih cepat lagi, kamu harus banyak lawan
tanding!” Gurunya bertanya “Apakah kamu sudah ahli?”Jika sudah mahir ayo kita coba dengan lawan tanding”
Ternyata jurusnya bekerja dengan sempurna dan dia bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.
Sang Guru merasa puast, Guru berkata. “Kamu akan saya ikutkan pertandingan berkelas.” Namun
si murid berteriak, “Guru! Saya kan baru bisa menguasai satu jurus,kenapa saya harus mengikuti pertandingan?” Gurunya menjawab “Tidak
masalah!” Kemudian sang murid berpikir, “Oh, kalau saya didaftarkan ke
suatu pertandingan, mungkin saya akan diajarkan jurus yang baru karena
pertandingan masih 8 minggu lagi.” Ternyata tidak, dia hanya tetap
diajari satu jurus yang sama, satu jurus kuncian, terus menerus hanya
diajari satu jurus itu. Dalam latih tanding dia dapat mengalahkan semua
lawan tandingnya. Lalu ia berkata “Guru, apakah saya harus mengikuti
pertandingan hanya berbekal satu jurus ini?” Gurunya menjawab,
“Sudahlah, yang penting kamu terus praktik lawan tanding yang lebih
cepat dan lebih kuat untuk menyempurnakannya.” Murid yang cacat itu
bertanya lagi, “Apakah saya tidak diajari jurus lainnya?” Gurunya
berkata dengan lantang. “Tidak!” Kemudian murid itu berkata “Guru, kalau
nanti saya kalah, saya akan menjadi sangat malu.” Gurunya memberikan
semangat, “Tidak masalah, kamu ikut saja.”
Hari pertandinga telah tiba. Si murid hanya
menggunakan 1 jurus untuk bertarung dengan semua lawannya. Ketika berhadapan dengan lawan yang pertama, dengan cepat ia bisa mengunci lawannya dan
dengan cepat pula lawan itu tidak bisa bergerak sama sekali dan
menyerah. Demikian seterusnya hingga babak ketiga, dia hanya menggunakan
satu jurus dan berhasil mengalahkan semua lawannya dengan cepat.
Kemudian dia berhasil melaju ke babak semi final, dan dia berkata kepada gurunya,
“Waduh guru, sudah tiga kali saya menggunakan jurus ini, nanti saya
akan ketahuan oleh lawan saya selanjutnya, saya mohon guru, ajarkan
jurus sakti yang lainnya agar saya bisa menang lagi”. Gurunya menjawab
dengan tegas “Sudahlah, kamu pakai jurus itu saja dengan lebih cepat dan
lebih kuat.”
Akhirnya. Dengan sedikit terpaksa murid itu maju ke babak semifinal
dengan tetap menggunakan satu jurus tadi, dan ternyata lawannya dapat
dikunci dengan cepat dan menyerah kalah.
Kemudian ia melaju ke babak final. lawannya sekarang adalah juara
bertahan 7 kali berturut turut. dan ia berkata lagi
kepada gurunya, “Waduh Guru, Kali ini saya benar benar tidak berkutik, dia
juara bertahan selama 7 kali. Saya 4 kali menang hanya menggunakan satu jurus yang sama terus-menerus,
bagaimana saya bisa menang melawan juara ini?” Murid itu tampak mulai
tertekan dan berkata, “Tolong guru, ajari saya jurus sakti yang baru,
tolonglah saya guru!” Sang Guru berkata, “Tidak nak! Kamu akan tetap masuk final
hanya dengan satu jurus itu dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi!”
Dan ketika akhirnya ia berhadapan dengan juara bertahan itu dengan
hanya menggunakan satu jurus yang digunakan sebelumnya, ternyata dalam
waktu singkat juara bertahan itu dapat terkunci dan menyerah kalah.
Kemudian dia merayakan kemenangannya dengan kegembiraan yang luar biasa.
Malam harinya ketika murid tersebut pulang, ia disambut dengan pesta
yang sangat meriah. Dan ketika semua sudah pulang dari pestanya, yang
masih tinggal hanya dia dan gurunya. Mereka duduk di tepi pantai melihat
ombak yang menderu dan memecah di tepian pantai dalam sinar cerah
bintang dan rembulan.
Kemudian si murid bertanya kepada gurunya, “Guru, saya tidak habis
pikir, mengapa saya bisa jadi juara dengan hanya satu jurus?” Gurunya
menjawab, “Ada dua hal mengapa kamu bisa menjadi pemenang. Pertama ,
Teknik kuncianmu itu adalah teknik kuncian yang paling hebat di dunia
beladiri, sangat sulit diantisipasi, apalagi kalau kamu jalankan dengan
kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua, teknik kuncian kamu ini
sebenarnya ada penawarnya atau ada cara menghindarinya. Tetapi untuk
melakukan nya lawanmu harus memegang tangan kananmu, dan kamu tidak
punya tangan kanan.!!”
source: http://karateharmony.blogspot.com/2010/09/petarung-dengan-satu-jurus.html