Ribuan karateka berkumpul bersama menyatakan dukungannya agar karate masuk Olimpiade diwujudkan dengan latihan bersama untuk memperingati momen Hari
Karate (The Karate Day) di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah,
Minggu pagi (7/10)
Kegiatan latihan bersama di candi Borobudur tersebut melibatkan 5.000 karateka dari daerah seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, sertalebih kurang 15 perguruan karate.PB Forki sendiri memboyong ratusan karateka dari Jakarta dengan membawa 7 bus.Peringatan Hari Karate tersebut dilandasi semangat untuk meloloskan karate supaya masuk dalam ajang Olimpiade 2020.
Kegiatan itu juga untuk menjawab keputusan Federasi Karate Dunia (WKF) memang telah melaunching 7 Oktober 2012 sebagai Hari Karate (The Karate Day). Karena itu, kemarin benar-benar menjadi momentum fenomenal karate. Sebab, dipastikan lebih dari 100 juta karateka dan praktisi karate di seluruh dunia menggelar aksi sama di negara masing-masing. Apalagi, kegiatan itu merupakan anjuran WKF yang meminta 185 federasi karate sedunia merayakan The Karate Day dengan berbagai cara.
Dalam kesempatan itu, Hendardji juga meminta seluruh karateka mendukung penuh karate menembus Olimpiade.Dukungan inilah yang diharapkan bisa mengetuk pintu Komite Olahraga Internasional (IOC) untuk memasukkan cabang karate sebagai cabang yang dipertandingkan di Olimpiade.
”Dengan gerakan massa karateka di seluruh dunia pada The Karate Day ini, kami berharap IOC mau mempertimbangkan karate masuk Olimpiade, khususnya pada 2020,” ujar Hendardji.
Sejauh dari beberapa cabang beladiri populer, karate memang belum mendapatkan kesempatan masuk Olimpiade. Sementara cabang-cabang beladiri lain sudah berkibar cukup lama seperti tinju, judo, dan taekwondo. Padahal, karate sudah memiliki ratusan juta anggota di seluruh dunia. Bahkan, karate juga sudah memiliki event internasional sangat penting seperti kejuaraan dunia WKF dan kejuaraan Premier League yang juga digelar di Indonesia sejak tahun ini.
Yang jelas, pengerahan massa seperti ini diharapkan menjadi kampanye positif bagi karate menuju Olimpiade 2020. Sebab, masayarakat karate dunia sudah benar-benar haus bisa berkompetisi pada level paling elte tersebut. Benar karate sudah memiliki kejuaraan dunia,namun itu belum sempurna jika tidak masuk Olimpiade.
”Ada lima hal penting yang harus diterapkan anggota WKF untuk menggolkan karate masuk Olimpiade, yaitu menjaga tiga nilai olympim --excellent, fair play, friendship—serta terus mensosialisaikan diri dan meningkatkan program pembinaan. Jika itu terjaga, saya yakin karate akan segera menembus Olimpiade,” tambah Hendardji.
Sementara Ketua Panitia Djoko Nugroho menambahkan, dia berharap kegiatan ini mampu mendesak IOC untuk segera mengesahkan karate masuk cabang Olimpiade. “Hari ini adalah momen yang sangat penting bagi karate. Kami berharap kegiatan ini mampu mendesak IOC untuk mempertimbangkan karate ke Olompiade,” kata Djoko. (CS/06)
Kegiatan latihan bersama di candi Borobudur tersebut melibatkan 5.000 karateka dari daerah seperti Jakarta, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, sertalebih kurang 15 perguruan karate.PB Forki sendiri memboyong ratusan karateka dari Jakarta dengan membawa 7 bus.Peringatan Hari Karate tersebut dilandasi semangat untuk meloloskan karate supaya masuk dalam ajang Olimpiade 2020.
Kegiatan itu juga untuk menjawab keputusan Federasi Karate Dunia (WKF) memang telah melaunching 7 Oktober 2012 sebagai Hari Karate (The Karate Day). Karena itu, kemarin benar-benar menjadi momentum fenomenal karate. Sebab, dipastikan lebih dari 100 juta karateka dan praktisi karate di seluruh dunia menggelar aksi sama di negara masing-masing. Apalagi, kegiatan itu merupakan anjuran WKF yang meminta 185 federasi karate sedunia merayakan The Karate Day dengan berbagai cara.
Dalam kesempatan itu, Hendardji juga meminta seluruh karateka mendukung penuh karate menembus Olimpiade.Dukungan inilah yang diharapkan bisa mengetuk pintu Komite Olahraga Internasional (IOC) untuk memasukkan cabang karate sebagai cabang yang dipertandingkan di Olimpiade.
”Dengan gerakan massa karateka di seluruh dunia pada The Karate Day ini, kami berharap IOC mau mempertimbangkan karate masuk Olimpiade, khususnya pada 2020,” ujar Hendardji.
Sejauh dari beberapa cabang beladiri populer, karate memang belum mendapatkan kesempatan masuk Olimpiade. Sementara cabang-cabang beladiri lain sudah berkibar cukup lama seperti tinju, judo, dan taekwondo. Padahal, karate sudah memiliki ratusan juta anggota di seluruh dunia. Bahkan, karate juga sudah memiliki event internasional sangat penting seperti kejuaraan dunia WKF dan kejuaraan Premier League yang juga digelar di Indonesia sejak tahun ini.
Yang jelas, pengerahan massa seperti ini diharapkan menjadi kampanye positif bagi karate menuju Olimpiade 2020. Sebab, masayarakat karate dunia sudah benar-benar haus bisa berkompetisi pada level paling elte tersebut. Benar karate sudah memiliki kejuaraan dunia,namun itu belum sempurna jika tidak masuk Olimpiade.
”Ada lima hal penting yang harus diterapkan anggota WKF untuk menggolkan karate masuk Olimpiade, yaitu menjaga tiga nilai olympim --excellent, fair play, friendship—serta terus mensosialisaikan diri dan meningkatkan program pembinaan. Jika itu terjaga, saya yakin karate akan segera menembus Olimpiade,” tambah Hendardji.
Sementara Ketua Panitia Djoko Nugroho menambahkan, dia berharap kegiatan ini mampu mendesak IOC untuk segera mengesahkan karate masuk cabang Olimpiade. “Hari ini adalah momen yang sangat penting bagi karate. Kami berharap kegiatan ini mampu mendesak IOC untuk mempertimbangkan karate ke Olompiade,” kata Djoko. (CS/06)
0 komentar:
Posting Komentar